Minggu, 07 November 2010

Tugas Linguistik 2


Pengertian dan Fungsi S-P-O-K

A. Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Pada umumnya, subjek berupa nomina, frase nomina, atau sesuatu yang dianggap nomina. Atau dengan kata lain subjek adalah sesuatu yang dianggap berdiri sendiri (Putrayasa, 2001).
Contoh:
  • Mereka lari.
  • Mobil itu mewah.
  • Kelas kotor.
  • Kakak bernyanyi.
  • Ibu memasak.

Fungsi Subjek:
a. menyatakan ‘penderita’
Misalnya:
  • Piring itu diletakkan di rak.
  • Pintu itu didobrak petugas.
b. menyatakan ‘alat’
Misalnya:
  • Pisau itu memotong kue.
  • Becak itu membawa ibu.
c. menyatakan ‘pelaku’
Misalnya:
  • Seorang nenek menggunakan kebaya.
  • Mereka sedang melakukan kerja bakti.
d. menyatakan ‘penerima’
Misalnya:
  • Ibu dibelikan cincin berlian.
  • Kakek dikirimi paket dari Surabaya.
e. menyatakan ‘sebab’
Misalnya:
  • Api itu membakar seisi rumah.
  • Lampu itu menerangkan ruangkan.
f. menyatakan ‘hasil’
Misalnya:
  • Karya sastra puisi telah dibukukan oleh penerbit.
  • Undang-undang pornografi telah diresmikan pemerintah.
g. menyatakan ‘tempat’
Misalnya:
  • Tokonya banyak dikunjungi pembeli.
  • Sekolah itu mengadakan bakti sosial.
h. menyatakan ‘terjumlah’
Misalnya:
  • Mobil kakek ada dua buah
  • Kelas kami ada 35 murid.
i. menyatakan ‘dikenal’
Misalnya:
  • Kakek itu pejuang.
  • Orang itu polisi.

B. Predikat
Predikat adalah bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri atau subjek itu. Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau kata keadaan.
Contoh:
  • Adik sakit.
  • Ibu memasak.
  • Dokter memeriksa.
  • Kucing berlari.
  • Rumah itu kosong.

Fungsi Predikat:
  1. menyatakan ‘keadaan’
Misalnya:
§  Dapur itu kotor.
§  Bajunya bagus dan mahal.
  1. menyatakan ‘perbuatan’
Misalnya:
§  Anak itu menendang bola.
§  Susi sedang menjahit baju.
  1. menyatakan ‘pengenal’
Misalnya:
§  Mobil itu mobil impor.
§  Orang itu pegawai bank.
  1. menyatakan ‘pemerolehan’
Misalnya:
§  Andi mendapat juara satu.
§  Santi mempunyai sepeda baru.

  1. menyatakan ‘keberadaan’
Misalnya:         
§  Mereka tinggal di pedalaman.
§  Adik ada di kamar belakang.

C. Objek
Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif (Putrayasa, 2001). Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Contoh:
  • Ibu membeli susu.
  • Doni memecahkan gelas.
  • Kakak mencuci baju.
  • Galuh memanjat tebing.
  • Bapak mengendarai motor.

Fungsi Objek:
  1. menyatakan ‘penderita’
Misalnya:
§  Budi mengerjakan pekerjaan rumah.
§  Bibi menyapu lantai.
  1. menyatakan ‘tempat’
Misalnya:
§  Para undangan memasuki pintu utama.
§  Kami mengunjungi rumahnya.
  1. menyatakan ‘penerima’
Misalnya:
§  Mereka memberikan gurunya tanda mata.
§  Bu Rika menghadiahkan putranya sepeda baru.
  1. menyatakan ‘hasil’
Misalnya:
§  Sastrawan itu sedang membuat novel.
§  Warga desa sedang membuat irigasi.
  1. menyatakan ‘alat’
Misalnya:
§  Pemain bulu tangkis itu mengayunkan raketnya.
§  Pendekar itu menghunuskan pedangnya.

D. Keterangan
Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya. Keterangan dapat berada di akhir, awal, dan bahkan di tengah kalimat (Suparman, 1985; Alwi, et.al, 1998).

Fungsi Keterangan:
Ø  Memberikan keterangan tambahan, biasanya yang ditrengkan adalah kata kerja dan kata sifat.
Ø  Memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga.
Contoh:
§  Karyo pergi ke sekolah.
§  Adik bermain di lapangan.
§  Ibu baru pulang dari pasar.
§  Bayu belajar supaya pintar.
§  Masalah itu diselesaikan secara damai.

Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat:

1. Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
Contoh:
  • Ayu tidak masuk kuliah kemarin.
  • Minggu depan akan diadakan Ujian Akhir Semester.

2. Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
Contoh:
  • Ayah pergi ke kantor.
  • Baju disimpan dalam lemari.

3. Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
Contoh:
  • Pencuri itu masuk ke rumah dengan diam-diam.
  • Pertikaian itu diselesaikan secara damai.

4. Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
Contoh:
  • Rio sedih lantaran sepedanya rusak.
  • Nina lulus karena ia rajin belajar.

5. Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
Contoh:
  • Ia rela berkorban demi anak dan istrinya.
  • Restu rajin berolahraga supaya sehat.

6. Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (—),atau tanda kurang.
Contoh:
  • Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
  • Anaknya –paling bungsu– menderita kanker otak.

7. Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh:
  • Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
    Keterangan tambahan (tercetak miring) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Siswanto.
  • Andi, buronan polisi, membunuh korbannya.

8. Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
Contoh:
  • Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
    Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.
  • Semua murid yang telah mendapat legitimasi boleh mengikuti ujian.

9. Keterangan Alat
Keterangan alat ditandai oleh: dengan.
Contoh:
  • Anita memotong rambutnya dengan gunting.
  • Haris pergi ke sekolah dengan sepeda.

10. Keterangan Penyerta
Keterangan penyerta ditandai oleh: dengan, bersama, beserta.
Contoh:
  • Para murid datang beserta orang tuanya.
  • Adik bermain bersama kakak.

11. Keterangan Perbandingan
Keterangan perbandingan ditandai oleh: seperti, bagaikan, laksana.
Contoh:
  • Ia berlari seperti kilat.
  • Wajahnya laksana bintang di langit.

12. Keterangan Akibat
Keterangan akibat ditandai oleh: sehingga, akibatnya.
Contoh:
  • Para warga membuang sampah sembarangan sehingga terjadi banjir.
  • Tuti jarang makan akibatnya ia jatuh sakit.

13. Keterangan Perlawanan
Keterangan perlawanan ditandai oleh: meskipun, walaupun.
Contoh:
  • Meskipun sakit Rudi tetap masuk kuliah.
  • Ia terus berlari walaupun kakinya terluka.
14. Keterangan Perwatasan
Keterangan perwatasan ditandai oleh: selain, kecuali.
Contoh:
  • Orang lain dilarang masuk kecuali petugas.
  • Selain mereka, yang lain boleh pergi.

15. Keterangan Syarat
Keterangan syarat ditandai oleh: jika, kalau.
Contoh:
  • Ia boleh pergi berlibur jika nilai ulangannya bagus.
  • Acara akan dimulai kalau pesertanya sudah siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar